salaf, salafy Blog

Berjalan tegak diatas manhaj salafy

Archive for the ‘Rifqon Ahlassunnah’ Category

Sikap Ahlussunnah Terhadap Kesalahan Ulama 3

Posted by generasighuroba pada April 1, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr

Banyak para Salaf dan para imam yang terjatuh pada kesalahan yang semacam itu. Mereka lontarkan perkataan-perkataan berdasarkan ijtihad mereka yang ternayat bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Akan tetapi, tindakan para Salaf tadi berbeda dengan orang-orang yang mau loyal terhadap orang-orang yang menyetujui pendapatnya, sementara memusuhi orang-orang yang menyelisihi pendapatnya, serta memecah belah jama’ah kaum muslimin, mengkafirkan dan memberi cap fasiq ; bahkan menghalalkan jiwa orang-orang yang menyelisihi mereka dalam perkara-perkara yang didasarkan pada pendapat dan ijtihad.Mereka ini adalah kelompok yang suka memecah belah dan senang bertengkar” [Lihat kitab Majmu ‘Al-Fatawa III/348-349]
Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Sikap Ahlussunnah Terhadap Kesalahan Ulama 2

Posted by generasighuroba pada April 1, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Menyikapi Fenomena Tahdzir dan Hajr

Adapun Ibnu Hajar Al-Asqalani, beliau adalah seorang imam yang masyhur dengan karya-karyanya yang banyak. Karya beliau yang terpenting adalah kitab Fathul Bari yang merupakan kitab syarah (penjelasan) dari kitab Shahih Al-Bukhari. Kitab tersebut menjadi kitab rujukan yang penting bagi para ulama. Kitab-kitab beliau yang lain adalah Al-Ishabah, Tahdzib At Tahdzib, Taqrib At Tahdzib, Lisan Al Mizan, Ta’jil Al Manfa’ah, Bulughul Maram, dan lain-lain.

Di antara ulama dewasa ini (yang tergelincir dalam kesalahan) adalah Syaikh Al’Alamah Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-Albani ; Beliau adalah seorang pakar hadits. Tak ada seorang pun yang menandingi beliau dalam hal perhatiannya terhadap ilmu hadits. Beliau terjatuh dalam kesalahan dalam beberapa perkara menurut kebanyakan ulama. Di antara kesalahan beliau adalah pendapatnya dalam masalah hijab. Beliau berpendapat bahwa menutup wajah bagi wanita bukanlah sauatu kewajiban, tetapi sunnah saja. Dalam perkara ini, kalau pun yang beliau katakana benar, akan tetapi kebenaran tersebut dikatagorikan sebagai kebenaran yang selayaknya disembunyikan [1], karena akibatnya akan banyaka wanita yang meremehkan masalah menutup wajah.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Sikap Ahlussunnah Terhadap Kesalahan Ulama 1

Posted by generasighuroba pada April 1, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Menyikapi fenomena Tahdzir dan Hajr

Sepeninggal Rasulullah tidak ada seorangpun yang ma’sum (terbebas dari kesalahan). Begitu pula orang alim ; dia pun tidak akan lepas dari kesalahan. Seseorang yang terjatuh dalam kesalahan, janganlah kesalahannya itu digunakan untuk menjatuhkan dirinya. Dan tidak boleh kesalahannya itu menjadi sarana untuk membuka kejelekannya yang lain dan melakukan tahdzir [1] terhadapnya.

Seharusnya kesalahannya yang sedikit itu dima’afkan dengan banyaknya kebenaran yang dia miliki. Apabila ada ulama yang telah meninggal ternyata salah pendapatnya, maka hendaknya kita tetap memanfaatkan ilmunya, tetapi jangan mengikuti pendapatnya yang salah, dan tetap mendo’akan serta mengharap kepada Allah agar mencurahkan rahmat kepadanya. Adapun bila orang yang pendapatnya salah itu masih hidup, apakah dia seorang ulama atau sekedar penuntut ilmu, maka kita ingatkan kesalahannya itu dengan lembut dengan harapan dia bisa mengetahui kesalahannya sehingga dia kembali kepada kebenaran.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Fenomena tahdzir, cela-mencela sesama Ahlussunnah dan solusinya 3

Posted by generasighuroba pada April 1, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Bagian Ketiga dari Tiga Tulisan [3/3]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata dalam kitab Majmu’ Fatawa (III/413-414) ketika beliau berbicara tentang Yazid bin Mu’awiyah. Beliau berkata, “Pendapat yang benar adalah pendapat yang dikemukakan oleh para imam, yaitu bahwa Yazid bin Mu’awiyah tidak perlu dicintai secara khusus, namun juga tidak boleh dilaknat. Meskipun dia seorang yang fasiq atau zalim, mudah-mudahan Allah mengampuni orang yang fasiq dan zalim, terlebih lagi dia telah melakukan kebaikan yang besar.

Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah pernah bersabda.

“Pasukan pertama yang memerangi tentara Konstatin akan diampuni dosa-dosanya.”
Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Fenomena tahdzir, cela-mencela sesama Ahlussunnah dan solusinya 2

Posted by generasighuroba pada April 1, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Kedua
Berkaitan dengan cara membantah orang yang melakukan kekeliruan pendapat perlu diperhatikan beberapa perkara sebagai berikut:

[1] Hendaknya bantahan tersebut dilakukan dengan penuh keramahan dan kelemah-lembutan disertai keinginan yang kuat untuk menyelamatkan orang yang salah tersebut dari kesalahannya, apabila kesalahannya jelas terlihat. Selayaknya seseorang yang hendak membantah pendapat orang lain merujuk bagaimana cara Syaikh bin Baz tatkala melakukan bantahan, untuk kemudian diterapkannya.

[2] Apabila kesalahan orang yang dibantah tadi masih samar, mungkin benar atau mungkin juga salah, maka selayaknya masalah tersebut dikembalikan kepada pimpinan Lembaga Fatwa untuk diberi keputusan hukumnya. Adapun apabila kesalahannya jelas, maka wajib bagi orang yang dibantah tersebut untuk meninggalkannya. Kerena kembali kepada kebenaran adalah lebih baik dari pada tetap tenggelam dalam kebatilan.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Fenomena Tahdzir, Cela-Mencela Sesama Ahlussunnah Dan Solusinya 1

Posted by generasighuroba pada Maret 31, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr

Pada masa sekarang ini, ada sebagian ahlussunnah yang sibuk menyerang ahlussunnah lainnya dengan berbagai celaan dan tahdzir. Hal tersebut tentu mengakibatkan perpecahan, perselisihan dan sikap saling tidak akur. Padahal mereka saling cinta mencintai dan saling berkasih sayang, serta bersatu padu dalam barisan yang kokoh untuk menghadapi para ahli bid’ah dan pengikut hawa nafsu yang menyelisihi ahlussunnah.

Adanya Fenomena Diatas Disebabkan Dua Hal:

Pertama
Ada sebagian ahlussunnah pada masa sekarang ini yang menyibukkan diri mencari-cari kesalahan ahlussunnah lainnya dan mendiskusikan kesalahan tersebut, baik yang terdapat di dalam tulisan maupun kaset-kaset. Kemudian dengan bekal kesalahan-kesalahan tersebut mereka melakukan tahdzir terhadap ahlussunnah yang menurut mereka melakukan kesalahan.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Rifqon Ahlassunnah | Dengan kaitkata: , , , , , | Leave a Comment »