salaf, salafy Blog

Berjalan tegak diatas manhaj salafy

Posts Tagged ‘Artikel Islam’

Jagalah Lisan Dari Perkataan Mengutuk Dan melaknat

Posted by generasighuroba pada Mei 26, 2009

Kata laknat yang sudah menjadi bagian dari bahasa Indonesia memiliki dua makna dalam bahasa Arab :

Pertama : Bermakna mencerca.
Kedua : Bermakna pengusiran dan penjauhan dari rahmat Allah.

Ucapan laknat ini mungkin terlalu sering kita dengar dari orang-orang di lingkungan kita dan sepertinya saling melaknat merupakan perkara yang biasa bagi sementara orang, padahal melaknat seorang Mukmin termasuk dosa besar. Tsabit bin Adl Dlahhak radhiallahu ‘anhu berkata :
“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya.’ ” (HR. Bukhari dalam Shahihnya 10/464)

Ucapan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : ((“Fahuwa Kaqatlihi”/Maka ia seperti membunuhnya)) dijelaskan oleh Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari : “Karena jika ia melaknat seseorang maka seakan-akan ia mendoakan kejelekan bagi orang tersebut dengan kebinasaan.”

Baca entri selengkapnya »

Posted in Akhlak | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Demonstrasi (Unjuk Rasa) Dalam Pandangan Syari'at

Posted by generasighuroba pada Mei 21, 2009

Gejolak unjuk rasa atau demonstrasi yang saat ini sedang marak, mengundang komentar banyak pengamat. Sebagian mereka mengatakan : “Aksi unjuk rasa ini dipelopori oleh oknum-oknum tertentu.”Adapula yang berkomentar : “Tidak mungkin adanya gejolak kesemangatan untuk aksi kecuali ada yang memicu atau ngompori.” Sedangkan yang lain berkata : “Demonstrasi ini adalah ungkapan hati nurani rakyat.”

Demikian komentar para pengamat tentang demonstrasi yang terjadi di hampir semua universitas di Indonesia. Sebagian mereka menentangnya dan menganggap para mahasiswa itu ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu. Sebagian lain justru mendukung mati-matian dan menganggapnya sebagai jihad.

Namun dalam tulisan ini kita tidak menilai mana pendapat pengamat yang benar dan mana yang salah. Tetapi kita berbicara dari sisi apakah demonstrasi ini bisa digunakan sebagai sarana/alat dakwah kepada pemerintah atau tidak? Atau apakah tindakan ini bisa dikatakan sebagai jihad[1]?

Posted in Aktual | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , | 1 Comment »

Hubungan Syi'ah Dengan Nikah Mut'ah (Kawin Kontrak)

Posted by generasighuroba pada Mei 15, 2009

Jika kaum muslimin (salafy) memiliki pandangan bahwa pernikahan yang sah menurut syariat Islam merupakan jalan untuk menjaga kesucian harga diri mereka, maka kaum Syi’ah Rafidhah memiliki pandangan lain. Perzinaan justru memiliki kedudukan tersendiri di dalam kehidupan masyarakat mereka.

Bagaimana tidak, perzinaan tersebut mereka kemas dengan nama agama yaitu nikah mut’ah. Tentu saja mereka tidak ridha kalau nikah mut’ah disejajarkan dengan perzinaan yang memang benar-benar diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shalallahu’alaihi Wassallam. Kenyataan-lah yang akan membuktikan hakekat nikah mut’ah ala Syi’ah Rafidhah.

Posted in Hizbiyah/aliran | Dengan kaitkata: , , , , , , , | 2 Comments »

Hakikat Hidup Di Dunia

Posted by generasighuroba pada Mei 12, 2009

Penulis: Buletin Da’wah Al Wala Wal Bara’, Bandung

Seorang mukmin hidup di dunia ibaratnya seperti orang asing atau musafir. Suatu permisalan yang penuh makna dan pesan yang agung. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang selayaknya dijadikan pelajaran dan diterapkan oleh seorang mukmin dalam kehidupannya di dunia.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ بِمَنْكِبَيَّ فَقَالَ: كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ. وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ:
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku lalu bersabda, “Jadilah engkau hidup di dunia seperti orang asing atau musafir (orang yang bepergian).” Lalu Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu menyatakan, “Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari. Dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Dan pergunakanlah hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al- Bukhariy no.6416)

Posted in Nasihat | Dengan kaitkata: , , , , , , , , | Leave a Comment »

Kaum Muslimin Diciptakan Penuh Dengan Cobaan

Posted by generasighuroba pada Mei 11, 2009

Oleh
Syaikh Ali bin Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halaby

Terdapat riwayat yang shahih bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Artinya : Sesunguhnya seorang mukmin tercipta dalam keadaan Mufattan (penuh cobaan), Tawwab (senang bertaubat), dan Nassaa’ (suka lupa), (tetapi) apabila diingatkan ia segera ingat”. [Silsilah Hadits Shahih No. 2276].

Hadist ini merupakan hadits yang menjelaskan sifat-sifat orang mukmin, sifat-sifat yang senantiasa lengket dan menyatu dengan diri mereka, tiada pernah lepas hingga seolah-olah pakaian yang selalu menempel pada tubuh mereka dan tidak pernah terjauhkan dari mereka.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Mabhats | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Hukum Menindik Telinga Anak Perempuan

Posted by generasighuroba pada Mei 6, 2009

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin

Pertanyaan:

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : “Apa hukum menindik telinga dan hidung anak perempuan untuk tujuan berhias?”.

Jawaban:

Menindik telinga hukumnya boleh, karena tujuannya adalah untuk berhias. telah diriwayatkan bahwa para istri-istri shahabat mempunyai anting-anting yang mereka pergunakan di telinga mereka. Menusuknya menyakiti, tapi hanya sedikit, jika ditindik ketika masih kecil, sembuhnya-pun cepat. Sedang menindik hidung, hukumnya sama dengan menindik telinga.
[Fatawa wa Rasa’il Syaikh Ibnu Utsaimin 4/137, Lihat Fatawa Lajnah Da’imah 5/121]

Syaikh Abdullah Al-Fauzan berkata, “Diperbolehkan menindik telinga karena bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fitrah wanita untuk berhias. Adanya rasa sakit ketika ditindik tidaklah merupakan halangan, karena hanya merupakan sakit sedikit dan sebentar. Dan menindik telinga seringkali hanya dilakukan kaetika anak masih kecil.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Ahkam | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Al-Mahdi, Namanya Sifat-Sifatnya Dan Tempat Keluarnya

Posted by generasighuroba pada Mei 2, 2009

Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA

AL-MAHDI

Pada akhir zaman akan keluar seorang laki-laki dari golongan Ahlulbait (keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dan Allah mengokohkan Dinnul Islam dengannya pada saat itu. Dia berkuasa selama tujuh tahun. Pada waktu itu dia memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kelaliman dan kezhaliman. Pada masanya umat manusia merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya; bumi rnengeluarkan tumbuh-tumbuhan, langit menurunkan hujan, dan memberikan penghasilan (kekayaan) yang tak terhitung banyaknya.

lbnu Katsir rahimahullah berkata, “Pada waktu itu banyak buah-buahan, tanam-tanaman subur, harta melimpah, kekuasaan berjalan dengan baik, agama berdiri tegak, permusuhan sirna. dan kebaikan bersemarak.” [An-Nihayah Fil-Fitan wal-Ma-lahim 1:31 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

NAMANYA DAN SIFAT-SIFATNYA

laki-laki ini namanya seperti nama Rasulullah saw, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah saw. Maka dia bernama Muhammad atau Ahmad bin Abdullah. Dia berasal dari keturunan Fatimah binti Rasulullah Saw, dari anak cucu Hasan bin Ali Radhiyallahu ‘anhu.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Al Mahdi | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Sesungguhnya Agama Itu Mudah

Posted by generasighuroba pada April 28, 2009

Oleh
Ummu Malik

Kerap kali manusia mengulang-ulang perkataan ini (yaitu ucapan “Sesungguhnya agama itu mudah”), akan tetapi (sebenarnya) mereka (tidak menginginkan) dengan ucapan itu, untuk tujuan memuji Islam, atau melunakkan hati (orang yang belum mengerti Islam) dan semisalnya. Yang diinginkan mereka adalah pembenaran terhadap perbuatan mereka yang menyelisihi syari’at. Bagi mereka kalimat itu adalah kalimat haq, namun yang diinginkan dengannya adalah sebuah kebatilan.

Ketika salah seorang diantara kita ingin memperbaiki perbuatan yang menyalahi syari’at, orang-orang yang menyalahi (syari’at itu) berhujjah dengan perkataan mereka : “Islam adalah agama yang mudah”. Mereka berusaha mengambil keringanan yang sesuai dengan hawa nafsu mereka, dengan sangkaan bahwa mereka telah menegakkan hujjah bagi orang yang menasehati mereka agar mengikuti syariat yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Baca entri selengkapnya »

Posted in Mabhats | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Hukum Membacakan Al-Qur'an Untuk Mayat

Posted by generasighuroba pada April 22, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaan:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Bolehkan membacakan Al-Qur’an untuk mayat, yaitu dengan menempatkan mushaf di rumah si mayat, lalu para tetangga dan kenalannya berdatangan, kemudian masing-masing membacakan satu juz umpamanya, setelah itu kembali kepekerjaannya masing-masing, namun untuk bacaan itu mereka tidak diberi upah. Selesai bacaan, si pembaca mendo’akan si mayat dan menghadiahkan pahala bacaannya kepada si mayat. Apakah bacaan do’a itu sampai kepada si mayit dan mendapat pahala ? Saya mohon penjelasan. Terima kasih. Perlu diketahui, bahwa saya pernah mendengar sebagian ulama yang mengharamkan perbuatan ini secara mutlak, namun sebagian lagi ada yang memakruhkan dan sebagian lainnya membolehkan.
Baca entri selengkapnya »

Posted in Janaa'iz | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »

Hukum Membuat Bangunan Di Atas Kuburan

Posted by generasighuroba pada April 21, 2009

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Baz

Pertanyaan:
Syaikh Abdul Aziz bin Baz ditanya : Saya perhatikan, sebagian kuburan ada yang dibuatkan batu nisan dengan semen sekitar setengah meter kali satu meter dengan tulisan nama si mayat, tanggal meninggal dan kalimat lainnya seperti (Ya Allah, rahmatillah Fulan bin Fulan..). Apa hukum perbuatan semacam ini ?

Jawaban:
Tidak boleh membuat bangunan di atas kuburan, baik berupa batu nisan ataupun lainnya, dan tidak boleh menuliskan tulisan padanya, karena telah diriwayatkan secara pasti dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau melarang membuat bangunan pada kuburan dan menulisinya. Imam Muslim Rahimauhullah meriwayatkan dari hadits Jabir Radhiyallahu ‘anhu, bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang untuk memagari kuburan, duduk-duduk di atasnya dan membuat bangunan di atasnya”. [1]
Baca entri selengkapnya »

Posted in Janaa'iz | Dengan kaitkata: , , , , , , , , , | Leave a Comment »